Header Ads Widget

Header Ads

Harapan Pengelola Wisata Candi Borobudur di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Image  :  pixabay.com


Bidang kepariwisataan tak terlepas dari kebijakan pembatasan di masa pandemi. Pun demikian untuk Wisata Candi Borobudur, untuk jumlah pengunjung diberikan kuota sebanyak 2.500 pengunjung setiap harinya.

Dengan kuota sebesar itu, pengelola Taman Wisata Candi Borobudur berharap agar kuota pengunjung pada masa adaptasi kebiasaan baru bisa dinaikkan, karena kunjungan wisatawan di akhir pekan hampir menyentuh batasan angka tersebut.

"Dengan kuota tersebut berarti, setelah pengunjung mencapai 2.500 orang dalam satu hari, pengunjung di belakangnya sudah tidak bisa masuk, tentu hal ini akan membuat kecewa," kata General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana di Magelang, Jumat seperti dilansir antaranews.com.

Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk menambah kuota pengunjung tersebut. Ia menyebutkan terutama pada hari Sabtu dan Minggu pengunjung cukup banyak, pernah mencapai 2.477 orang.

Menurut dia guna mengantisipasi jika terjadi kelebihan tersebut sebaiknya kuota kunjungan ditambah. "Jangan sampai pengunjung yang sudah jauh-jauh datang ke sini tidak bisa melihat Candi Borobudur dari dekat, tentu akan kecewa," katanya.

Selain itu, Putu juga akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB) agar pengunjung yang selama masa adaptasi kebiasaan baru ini hanya bisa menyaksikan dari halaman, bisa naik ke candi paling tidak sampai ke lantai tiga.

Ia menyampaikan sudah ada SKB Menteri Pariwisata dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait protokol ksehatan di tempat-tempat wisata terbuka seperti museum dan candi.

"Oleh karena itu, kami berharap pengunjung bisa naik ke candi minimal di lantai 1, 2, dan lantai 3 yang notabene tidak ada pegangan tangan di lantai tersebut sehingga masih aman terkait dengan protokol kesehatan," katanya.

Putu menyampaikan akan koordinasi dengan BKB, mungkin untuk pengaturan pengunjung naik ke candi alur masuknya dari pintu timur dan utara.

"Pengunjung masuk dari pintu timur keluar di pintu selatan dan yang masuk dari pintu utara keluarnya di pintu barat sehingga pengunjung tidak ketemu di lorong-lorong candi, jadi pengunjung tetap mengalir satu arah begitu saja," katanya.
 
Agaknya gairah wisata masyarakat tak bisa dibendung lagi setelah sekian lama destinasi wisata .ditutup akibat pandemi covid-19. Yang terpenting jangan lupakan protokol kesehatan mencegah penyebaran virus corona yang hingga kini masih mengganas.
 
 
 

Posting Komentar

0 Komentar