![]() |
Image : pixabay.com |
Kemajuan teknologi digital banyak membantu orang dalam melakukan berbagai aktivitas. Kepraktisan, kecepatan dan kemudahan adalah beberapa manfaat yang bisa kita nikmati berkat kemajuan teknologi tersebut.
Misalnya saja dalam dunia perbankan, adanya teknologi digital ini bank mempunyai produk mobile banking, yang mana dengan produk ini nasabah semakin mudah untuk melakukan transaksi di bank. Kita tak perlu lagi antri panjang dan proses yang sedikit merepotkan untuk mendapatkan layanan dari bank.
Namun yang perlu diingat, adanya kemajuan teknologi tak selamanya menguntungkan, ada saja sisi negatifnya. Adanya mobile banking bukannya tanpa resiko, pembobolan rekening melalui mobile banking masih kerap terjadi di Indonesia. Modus yang digunakan beragam, mulai dari pencurian kode one time password (OTP) hingga lengahnya pengguna yang tak sadar jika nomor handphone lamanya masih tersambung dengan akun bank.
Dilansir dari detikfinance, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan ada bahaya yang mengintai jika SimCard lama yang didaftarkan ke bank tidak dihapus data sebelum berganti ke nomor baru.
"Kalau mau ganti nomor hp ke nomor baru, pastikan nomor lama itu dihapus data-data di perbankannya. Jangan sampai tidak," kata dia kepada detikcom, Jumat (4/9/2020).
Dia menyebutkan hal ini agar mobile banking tidak mudah dijebol. Karena tidak ada celah penggunaan password atau OTP yang dikirimkan ke nomor handphone yang lama.
Jahja menyebutkan ini adalah langkah yang mudah dan sederhana untuk tetap bertransaksi secara aman menggunakan mobile banking. "Obatnya dalah segera informasikan ke bank bahwa nomor anda berubah dan ganti PIN yang tidak mudah ditebak penjahat, sederhana kan?" jelasnya.
Digital Forensik Ruby Alamsyah, untuk menghindari aksi kejahatan melalui nomor kartu selular sebenarnya sangat simpel. Pastikan seluruh aplikasi perbankan dan produk perbankan lainnya sudah diperbarui nomor selularnya.
"Pastikan nomor lama sudah dinonaktifkan di semua aplikasi maupun perbankan. Bahwa saya sudah pakai nomor baru. Pastikan itu semuanya. Itu sudah aman," tuturnya.
Meski terbilang sederhana, langkah pencegahan ini seringkali dilupakan oleh nasabah. Jika itu dilupakan, maka nasabah bisa menjadi sasaran empuk.
"Karena ada celah di titik tertentu, gampangnya ganti simcard di operator. Nasabah nggak aware dan ada celah di perbankan," tambahnya.
Ruby mengatakan, jika pelaku bisa mendapatkan nomor simcard korban maka akan memudahkan pelaku untuk login dan transaksi sebagai nasabah di mobile banking. Sebab perbankan melakukan verifikasi mengirimkan OTP melalui SMS.
Nah, apakah Anda menyadari bahaya di atas? Untuk itu pastikan simcard ponsel Anda masih aktif Anda gunakan dan jangan sampai jatuh ke tangan orang lain jika tak ingin rugi.
0 Komentar